Senin, 11 Februari 2013

Best Friend Forever



Disana terlihat tiga orang anak perempuan yang kelihatan bahagia. yang sedang duduk di bawah pohon ketapang. Mereka tertawa dan bercanda bertiga.




Ternyata mereka bertiga adalah sahabat. Mereka bertiga mernama Pipi,winda dan Ninda. Mereka takkan terpisahkan. pipi,winda,dan ninda udah saling kenal sejak masuk di bangku SMP . Mereka bertiga tdk pernah terpisah. Mereka sekelas bahkan satu bangku.




Pagi harinya di sekolah…

“win……” sapa pipi. Tapi yang biasanya mereka sangat akrab, sekarang berubah terbalik. winda tidak menjawab sapaan pipi. Dia hanya pergi menjauh dari pipi sambil merintih seperti menangisi sesuatu. pipi sangat bingung, winda adalah sahabat nya tapi mengapa dia berubah menjauhi pipi.




Dikelas mereka bertiga hanya diam diaman. Akhirnya ninda datang pas di depan pintu kelas ninda dengan lantangnya mengucapakan sapa’an kepada semua teman kelasnya, dan ninda langsung meneruskan langkahnya menuju ke bangkunya. Lalu ninda heran kenapa pipi dan winda mukanya agak tidak ceria hari ini ninda pun mulai bertanya kepada pipi “pipi kenapa kamu tidak ceria pagi ini” ujar ninda dan pipi hanya tertunduk diam tanpa mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya.




Dan ninda pun mencoba mendekati winda yang duduk diam di bangkunya “winda kok kamu hari ini sehati sama pipi, tidak biasanya kalian seperti ini, biasanya juga kalian kalau pagi kalian pergi keliling sekolah” ujar si ninda, tanpa kata – kata winda langsung berdiri dan bergegas meninggalkan tempat duduknya. pipi hanya memandangi langkah si winda dengan mata yang berkaca kaca.




Saat pipi mulai memanggil ninda untuk menemaninya di kelas, dia hanya meneteskan air mata. Dia gak mau bicara apa masalah nya, padahal winda itu itu sahabatnya dari TK dulu. Hingga suatu hari bangku winda kosong, dia pindah ke bangku dipojok kelas yang jauh Dari pipi. Apa yang terjadi dengan nya?. Dia bukan winda yang seperti biasanya.

Apakah pipi marah pada winda?.




ninda hanya bisa terdiam karena tak seorang pun yang mau menceritakan masalah sebenarnya, ninda coba bertanya pada dirinya sendiri “apakah betul pipi dan winda bermusuhan” tapi, ninda langsung mengatakan gak mungkin. Soalnya winda itu sahabatnya. pipi gak mau sahabat tercintanya pergi.

ninda takut jika kebanyakan Tanya bisa – bisa pipi marah padanya. Winda pun meletakkan secarik surat kecil di depan rumah pipi.




Surat itu tertulis…….

pipi….. kamu marah ya sama aku. Kalo aku salah bilang aja aku bakal minta maaf sama kamu. Sorry ya sebagai sahabat aku gak bias jadi seperti yang kamu inginkan. Kalo kamu udah gak mau jadi sahabatku lagi aku gak bakal marah, tapi hati kecilku ini tetap sedih kalo kamu gak mau jadi sahabatku lagi. Kuharap kamu cepat membalasnya




Dari winda

Winda selalu memeriksa kotak surat di depan rumah nya, berharap ada surat balasan dari pipi. Tapi hasilnya selalu nihil. Gak ada satu surat pun di kotak surat tua itu. winda sudah tak sanggup menunggu lagi. Dimalam yang dingin ini dia langsung berjalan cepat menuju rumah pipi. winda tak bisa berhenti sebelum sampai di rumah pipi. Tiba tiba langkah nya berhenti mendadak tepat di tujun nya, rumah pipi. winda melihat pipi sedang menangis di depan jendela sambil memegang surat dari winda. Disitu terlihat winda kebingungan, kenapa pipi nangis baca surat dari winda???.

“pipi……..”teriak winda dari depan rumah pipi.




Tapi disitu pipi malah pergi. Dan tak terlihat lagi pipi di depan jendela. winda pun pergi dengan langkah pelannya dan sekali kali menoleh ke belakang mengharapkan pipi keluar dari rumah nya.

Keesokan harinya, di papan absen tertulis nama “pipi”. winda pun menoleh kearah bangku pipi yang jauh darinya.




Ternyata benar, pipi gak masuk. Sekarang di hari hari winda udah gak ada canda dan tawa lagi bersama pipi dia hanya bisa bersahabat dengan ninda . dalam hati winda mengatakan bahwa Mungkin pipi “udah punya sahabat yang lebih baik dari ku”pikir winda.

winda sangat tidak bersemangat melangkah pulang kerumah nya. Biasanya winda pulang sama pipi menggunakan angkutan umum.




Sekarang winda hanya sendirian karena arah rumah ninda dan winda berbeda. Disitu terlihat winda sudah hampir meneteskan air mata kesepian.

Sesampainya di rumah, winda melihat ada surat di dalam kotak surat depam rumahnya. Winda pun membuka kotak surat tua itu perlahan lahan, dan mengambil surat di dalam nya. Disitu winda sangat terkejut, itu surat dari pipi.




Surat itu tertulis……

Maaf ya win, Aku bukan gak mau jadi sahabat kamu lagi. Cuma setiap aku ngeliat kamu, rasanya pengen nangis terus entah apa yang membuat aku begini. Aku tadi tidak datang kesekolah habis aku tidak bisa membendungi air mataku, mulai besok aku akan datang kesekolah dan duduk lagi di samping aku tidak bisa pisah dari mu itu sangat sakit bagiku jika kamu tidak mengajakku bicara apalagi bermusuhan.




Dari pipi

Setelah winda sudah membaca surat dari pipi postur muka winda yang akhir – akhir ini selalu tidak besemangat kini sudah kembali menampakkan wajah cerianya dan bergegas menuju meja belajarnya untuk menjawab surat dari pipi.




Keesokan harinya, pipi datang lebih awal dan menyusul ninda juga sudah datang namun, pipi sedikit gelisah sedang menunggu kehadiran winda waktu sudah menunjjukan pukul 07.00 dan beberapa menit kemudian jam pelajaran sudah di mulai. Untuk mengobati rasa gelisanhya pipi langsung menarik tangan ninda untuk minta di temani ke luar pagar untuk menunggu kedatangan winda.




Tak lama kemudian mobil mewah berhenti di hadapan mereka berdua pipi dan ninda heran serta kebingungan tak lama kemudian seseorang turun dari mobil dengan paras wajah winda yang anggun yang terpampang wajah pipi dan winda langsung menoleh kearah pintu mobil ternyata yang datang adalah winda pipi langsung memeluk winda ninda langsung merangkul pipi dan winda dari depan dari situlah pipi,winda,dan ninda berjanji tidak akan berpisah untuk selama – lamanya,




*TAMAT*

1 komentar: